Rabu, 18 Februari 2015

Fenomena Jilboobs Atas Kerudung Bawah Warung

loading...
Jilboobs, akronim dari Jilbab dan boobs (dada) ini menjadi istilah yang makin ramai diperbincangkan di media sosial pada awal Agustus 2014. Sebagian orang sudah mendengarnya sejak setahun silam, yakni merujuk pada cara berpakaian wanita berkerudung yang masih menggunakan pakaian ketat membentuk tubuh, terutama di bagian atas atau dada. Muncul istilah Jilboobs di media sosial. Ini sindiran untuk wanita yang mengenakan jilbab tapi mengenakan busana ketat memperlihatkan lekuk tubuh. 





Memang benar, gaya berpakaian kembali kepada selera personal. Kalau bicara fashion, tren yang berkembang saat ini adalah setiap orang punya personal style yang menjadi karakter dan mengidentifikasikan dirinya. Hal ini juga berlaku untuk muslimah. Namun, terlepas dari berjilbab adalah salah satu cara perempuan menjalankan ajaran agama, ketika seorang perempuan memutuskan memakai jilbab, memakai busana tertutup, maka ia telah mengidentifikasikan dirinya sebagai muslimah yang punya tatacara tersendiri dalam berbusana. Artinya, gaya busana muslimah selain menunjukkan identitas dirinya, gaya personalnya, semestinya juga mengikuti tatacara berpakaian yang semestinya. 








Sebelum istilah Jilboobs ini muncul, fenomena wanita yang mengenakan busana jilbab tapi seksi ini memang sudah lama. Di Bandung, beberapa tahun lalu muncul istilah jilbab lepet.

Lepet adalah makanan sejenis lontong atau arem-arem. Bahannya nasi dibungkus ketat dengan daun pisang. Dari situlah istilah jilbab lepet berasal. Berjilbab tapi pakaiannya serba ketat.

Istilah ini sudah muncul dari tahun 2000an. Yang pernah kuliah di Bandung pada awal 2000an pasti tahu istilah jilbab lepet ini.

Biasanya jilbab lepet ini bercelana dan berbaju ketat, kerudungnya diikat sehingga tak menutupi dada. Dan foto di bawah ini malah lebih parah hehe


Foto di atas bukan lagi jilboobs tapi malah udah Atas Jilbab Bawah Warung hehehe
loading...
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Pengikut