loading...
Istilah wanita itu sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti wani ditata (berani ditata). Pengertian ini telah mencirikan adanya tuntutan kepasifan pada perempuan Jawa. Dalam perkawinan, istilah kanca wingking, yakni bahwa perempuan adalah teman di dapur akan mewarnai kehidupan perkawinan pasutri Jawa. Konsep swarga nunut, neraka katut (ke
surga ikut, ke neraka pun turut) juga menggambarkan posisi perempuan
Jawa yang lemah sebagai seorang istri.
NI : Geni
TA : Tata
Selain itu adanya konsep istri sebagai sigaraning nyawa, bukan sekedar konco wingking juga
memberikan gambaran posisi yang sejajar dan lebih egaliter terhadap
perempuan Jawa. Istilah konco wingking pun
tidak selalu lebih rendah, tergantung bagaimana perempuan Jawa
memaknainya. Sama seperti sutradara yang bekerja di belakang layar dan
tidak pernah terlihat dalam filmnya tetapi dapat menentukan jalannya
film.
Saat ini memang telah terjadi pergeseran kedudukan dan relasi gender
masyarakat Jawa. Menurutnya, modernisasi, emansipasi perempuan, dan
masuknya pengaruh budaya Barat, telah menggeser pola relasi gender
mengarah kepada persamaan derajat dan kedudukan.
****
Sebelum mengupas filosofi tentang perempuan atau gadis Jawa, ada baiknya kita kenal dulu apa arti kata perempuan atau
wanita. Setidaknya ada empat term di Jawa yang digunakan untuk menyebut perempuan.
- Wadon
Berasal dari bahasa KawiWadu yang artinyakawula atau abdi. Secara istilah diartikan bahwa perempuan dititahkan di dunia ini sebagai abdi laki-laki.
- Wanita
Kata wanita tebentuk dari dua kata bahasa Jawa (kerata basa) Wani yang berarti berani dan Tata yang berarti teratur.Kerata basa ini mengandung dua pengertian yang berbeda. Pertama, Wani ditata yang artinya berani (mau) diatur dan yang kedua,Wani nata yang
artinya berani mengatur. Pengertian kedua ini mengindikasikan bahwa
perempuan juga perlu pendidikan yang tinggi untuk bisa memerankan dengan
baik peran ini.
- Estri
Berasal dari bahasa KawiEstren yang berartipanjurung (pendorong). Seperti pepatah yang terkenal, Selalu ada wanita yang hebat di samping laki-laki yang hebat
- Putri
Dalam peradaban tradisional Jawa, kata ini sering dibeberkan sebagai akronim dari kata-kata Putus tri perkawis, yang
menunjuk kepada purna karya perempuan dalam kedudukannya sebagai putri.
Perempuan dituntut untuk merealisasikan tiga kewajiban tiga kewajiban
perempuan (tri perkawis). Baik kedudukannya sebagaiwadon,wanita, maupunestri.
Tetapi, sebagai perempuan ada yang tidak saya sukai dari kejawaan itu. Salah satunya adalah ketidaktegasan, bentukewoh-pekewoh wong Jowo
yang dikenal penuh basa-basi. Apalagi dengan bagaimana perempuan
dicitrakan dalam karya-karya sastra Jawa kuno. Saya memang bukan
penikmat sastra jawa. Atau karena itu saya tidak bisa menangkap makna
yang seharusnya ingin disampaikan. Misalnya dalam Kitab Clokantara
disebutkan:
Tiga Ikang abener lakunya ring loka/ iwirnya/ ikang iwah/ ikang udwad/ ikang janmasri// yen katelu/ wilut gatinya// yadin pweka nang istri hana satya budhinya/ dadi ikang tunjung tumuwuh ring cila//
Artinya: Tiga yang tidak benar jalannya di bumi
yaitu sungai, tanaman melata, dan wanita. Ketiganya berjalan
berbelit-belit. Jika ada wanita yang lurus budinya akan ada bunga
tunjung tumbuh di batu.
Jelas bagaimana wanita dicitrakan dalam kalimat
tersebut. Bahwa wanita disamakan dengan sungai dan tanaman melata yang
berbelit-belit. Dan adalah ketidakmungkinan wanita untuk bisa mempunyai
pendirian. Karena tidak akan ada bunga tunjung yang tumbuh di batu.
Juga tentang bagaimana perempuan dibandingkan dengan laki-laki dalam Serat Paniti Sastra:
Wuwusekang wus ing ngelmi/ kaprawolu wanudyo lan priyo/ Ing kabisan myang kuwate/ tuwin wiwekanipun/..
Artinya: Katanya yang telah selesai menuntut ilmu,
wanita hanya seperdelapan dibanding pria dalam hal kepandaian dan
kekuatan serta kebijaksanaanya.
Jadi dalam kalimat di atas ada ketidaksetaraan
antara pria dan wanita. Walau mungkin kenyataannya bisa jadi demikian,
tapi menurutku wanita kudu diberi kesempatan sama dengan laki laki.
Memang demikianlah adanya pandangan orang Jawa, aku hanya memberi
gambaran, kalau sependapat boleh terima, tapi kalau mungkin tak
sependapat ya jangan dipakai, cukup sebagai pengetahuan saja karena aku
juga begitu.
***
Dalam kehidupan perempuan Jawa sering kita dengar istilah masak, macak, manak
yang artinya pandai memasak, pandai berdandan atau bersolek, dan bisa
memberi keturunan,… hehehehe,… sepertinya gak jauh jauh dari sumur,
dapur, dan kasur,… masa iya sih sedangkal itu. Tapi setelah dipikir lagi
ternyata amat dalam,
1. Masak
Wanita atau perempuan Jawa tidak sekadar
membuat/mengolah makanan, melainkan memberi nutrisi dalam rumah tangga
sehingga tercipta keluarga yang sehat. Dalam aktivitas memasak pula
seorang wanita harus memiliki kemampuan meracik, menyatukan, dan
mengkombinasikan berbagai bahan menjadi satu untuk menjadi sebuah
makanan. Ini adalah wujud kasih sayang istri terhadap seluruh anggota
keluarga.
2. Macak
Macak adalah bersolek atau berhias. Jangan dimaknai hanya
sebagai aktivitas bersolek mempercantik diri. di dalamnya terkandung
makna menghiasi atau memperindah bangunan rumah tangga. Juga
mempercantik batinnya supaya memiliki sifat yang lemah lembut, ikhlas,
penyayang, sabar dan mau bekerja keras.
3. Manak
Manak artinya melahirkan anak.Tidak semata proses bekerja
sama dengan suami dalam membuat anak, mengandung dan melahirkan seorang
buah hati. Akan tetapi mengurus, mendidik, dan membentuk karakteristik
seorang anak hingga menjadi manusia seutuhnya.
***
Menurut Ronggowarsito sedikitnya ada 3 watak perempuan yang jadi pertimbangan laki laki ketika akan memilih, yaitu :
1.Watak Wedi, menyerah, pasrah, jangan suka mencela, membantah atau menolak pembicaraan.
Lakukan perintah laki-laki dengan sepenuh hati.
2.Watak Gemi, tidak boros akan nafkah yang diberikan.
Banyak sedikit harus diterima dengan
syukur. Menyimpan rahasia suami, tidak banyak berbicara yang tidak
bermanfaat. Lebih lengkap lagi ada sebuah ungkapan, gemi nastiti
ngati-ati. Kurang lebih artinya sama dengan penjelasan gemi diatas.
Siapa laki-laki yang tidak mau mempunyai pasangan yang gemi?
3.Watak Gemati, penuh kasih.
Menjaga apa yang disenangi suami
lengkap dengan alat-alat kesenangannya seperti menyediakan makanan,
minuman, serta segala tindakan. Mungkin karena hal ini, banyak perempuan
jawa relatif bisa memasak. Betul semua bisa beli,tetapi hasil masakan
sendiri adalah sebuah bentuk kasih sayang seorang perempuan di rumah
untuk suami (keluarga).
Tiga sifat di atas ‘tidak hanya’ cocok diterapkan pada
wanita Jawa. Namun semua laki laki dari suku manapun akan menyenangi
wanita dengan karakter tersebut. Karena sekarang yang dilihat bukan asal
suku nya, tetapi karakternya. Dan tidak semua perempuan Jawa punya
karakter tersebut. Pada perempuan ada 3 watak wanita jawa yaitu :
1. tangguh, pekerja keras dan pantang menyerah
2. hemat dan mau hidup susah
3. penurut, setia, lembut
***
Definisi WA-NI-TA.
WA : Tertawa
Dengan kata lain wanita selalu ingin
tertawa atau senang dan bahagia. Tugas anda sebagai kaum pria untuk
membuat seorang wanita selalu tersenyum, tertawa, senang dan bahagia.
Bila anda mampu bahagiakan wanita dengan dengan hartamu, tahtamu atau
bila belum mampu sekurang-kurangnya bahagiakan wanita dengan sikap dan
tutur kata. Puji wanita dan buat elalu senang dan bahagia.
NI : Geni
Kata geni berasal dari bahasa jawa yang
artinya api. Semua orang tahu sifat api adalah panas serta bila benci
api akan menghanguskan apa saja yang dibakarnya tanpa memikirkan dampak
dan akibatnya. Dalam pengambilan suatu keputusan seorang wanitaakan
lebih menggunakan perasaan daripada fikiran. Hal tersebut menyebabkan
seorang wanita tidak akan memikirkan akibat dari suatu keputusan yang
diambilnya.
TA : Tata
Karena wanita mempunyai sifat yang selalu
ingin tertawa, senang dan bahagia yang kadang terlalu berlebihan dan
dalam mengambil suatu keputusan lebih memakai perasaan daripada fikiran
yang kurang memikirkan dampak dan akibatnya maka sudah menjadi kewajiban
anda sebagai kaum pria untuk bisa menata dan mambimbing kaum wanita.
Tapi harus diingat dalam membimbing kaum wanita perlu trik tertentu. Hal
ini disebabkan konon katanya kaum wanita terbuat dari tulang rusuk kaum
pria. Anda tentu tahu tulang rusuk itu keras dan bengkok. Bila tidak
ditata ia akan tetap bengkok bila terlalu keras manata akan menyebabkan
patah.
"Perempuan
Jawa punya kekuatan cinta yang luar biasa walau kadang tidak tampak di
permukaan." Sebagai kaum pria anda juga harus tahu bahwa wanita itu
adalah mahluk yang misterius. Wanita bisa menyembunyikan benci dibalik
cinta atau sebaliknya bisa menyembunyikan cinta dibalik benci.
Diolah dari berbagai sumber.
loading...
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »