loading...
Bicara tentang dangdut tak lepas dari goyangan erotis. Padahal, tak semua musik asli Tanah Air itu mengumbar goyangan penuh birahi. Dangdut pun bermetamorfosa, dari yang awalnya dari musik melayu hingga kini menjadi musik yang identik dengan goyangan seronok. Perjalanan musik dangdut memiliki sejarah panjang, dari awalnya musik melayu hingga disebutlah dengan istilah dangdut. Tarik menarik popularitas antara biduan Indonesia dan Malaysia juga sempat terjadi, meski akhirnya musisi dangdut Tanah Air tampil mendominasi. Tidak bisa dipastikan kapan musik dangdut mulai dikenal di Tanah Air. Tapi setidaknya, tahun 1940-an mulai bermunculan aliran-aliran musik yang nantinya menjadi cikal bakal musik dangdut.
Pada era 1970-an, dangdut kian melejit. Pada tahun inilah para musisi dangdut bermunculan, seperti A. Rafiq, Rhoma Irama, Reynold Panggabean, Herlina Effendi, Elvy Sukaesih, Mansyur S, Mukhsin Alatas, Ida Laila dan Camelia Malik. Musik dangdut pun makin dicintai di negeri sendiri.
Nah, pada tahun 1980-an, dangdut bersinergi dengan musik pop, rock dan disko. Dangdut juga mulai bersinergi dengan musik-musik tradisional seperti gamelan, jaranan, jaipongan dan musik tradisional lainnya.
Sementara tahun 90-an, dangdut semakin 'mesra' dengan musik-musik tradisional. Maka, akhirnya muncul dangdut campursari, dan dangdut-dangdut yang berkolaborasi dengan musik-musik tradisional lainnya.
Pada era 2000-an, orang mulai jenuh dengan dangdut orisinil. Para musisi di Pantura, Jawa Timur pun berkreasi dengan mengembangkan jenis musik dangdut baru yaitu dangdut koplo. Dangdut koplo ini merupakan metamorfosa dari dangdut campursari yang sudah dianggap usang. Muncul lagi artis dangdut fenomenal dengan goyangan ngebor, Inul Daratista.
Tak cuma Inul, akhirnya artis-artis dangdut dengan goyangan seronok kian menjamur. Hampir tiap tahun, bermunculan artis-artis dangdut pendatang baru dengan goyangan khasnya, ada goyang gergaji, patah-patah, goyang ngecor, hingga terbaru, goyang dribel, yang dipopulerkan oleh duo pedangdut seksi yang tergabung dalam Duo Srigala.
Pada era 1970-an, dangdut kian melejit. Pada tahun inilah para musisi dangdut bermunculan, seperti A. Rafiq, Rhoma Irama, Reynold Panggabean, Herlina Effendi, Elvy Sukaesih, Mansyur S, Mukhsin Alatas, Ida Laila dan Camelia Malik. Musik dangdut pun makin dicintai di negeri sendiri.
Nah, pada tahun 1980-an, dangdut bersinergi dengan musik pop, rock dan disko. Dangdut juga mulai bersinergi dengan musik-musik tradisional seperti gamelan, jaranan, jaipongan dan musik tradisional lainnya.
Sementara tahun 90-an, dangdut semakin 'mesra' dengan musik-musik tradisional. Maka, akhirnya muncul dangdut campursari, dan dangdut-dangdut yang berkolaborasi dengan musik-musik tradisional lainnya.
Pada era 2000-an, orang mulai jenuh dengan dangdut orisinil. Para musisi di Pantura, Jawa Timur pun berkreasi dengan mengembangkan jenis musik dangdut baru yaitu dangdut koplo. Dangdut koplo ini merupakan metamorfosa dari dangdut campursari yang sudah dianggap usang. Muncul lagi artis dangdut fenomenal dengan goyangan ngebor, Inul Daratista.
Tak cuma Inul, akhirnya artis-artis dangdut dengan goyangan seronok kian menjamur. Hampir tiap tahun, bermunculan artis-artis dangdut pendatang baru dengan goyangan khasnya, ada goyang gergaji, patah-patah, goyang ngecor, hingga terbaru, goyang dribel, yang dipopulerkan oleh duo pedangdut seksi yang tergabung dalam Duo Srigala.
loading...
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »