Jumat, 19 Agustus 2016

Dj Gia Tampil Bugil Saat Show di Club Malam

loading...
Disc jockey (Dj) Vincentia Gracia Marie atau Gia telah lama dikenal sebagai female disc jockey yang terbilang ‘berani’. Dalam setiap kesempatan penampilannya, ia memainkan musik di atas lantai Dj dalam keadaan bugil alias tanpa berbusana atau nudis.


Pantas saja, namanya segera tenar. Beragam persepsi pun muncul. Ada yang mengapresiasi dan tidak sedikit yang mencaci.

“Itu sudah menjadi risiko dan saya tidak begitu memikirkannya,” kata Gia.

Gia telah memilih jalan hidupnya.
Menjadi pelopor female Dj tanpa busana beberapa tahun silam, dikatakannya, merupakan sebuah terobosan dalam industri hiburan malam di tanah air.

Ia menganggap, itu justru sebuah tantangan. Sebab, ketika sedang show, ia dituntut untuk bekerja profesional dalam mencipta dan meramu musik, sekaligus menjaga rasa percaya diri ketika ratusan pasangan mata menikmati setiap lekuk tubuhnya.

“Grogi udah pasti iya. Tapi, aku mencoba profesional. Hanya pentas beberapa jam tanpa busana, sesudah itu ya selesai,” kata Gia yang mulai menjadi disc jockey pada 2008.

Tidak sembarang club malam bisa menyewa jasa Gia untuk tampil secara telanjang. Biasanya, Gia hanya bersedia menerima tampil sebagai nude disc jockey di club malam ekslusif, dan tentu saja setelah terjadi kesepakatan harga tertentu.

“Jika di kelab biasa, paling cuma seksi saja atau bikini. Nude Dj hanya di kelab malam tertentu saja. Untuk tarif, di atas Rp 10 juta untuk dua jam penampilan,” jelasnya.

Lika-liku menjadi nude Dj dialami perempuan kelahiran Surabaya, 11 Desember 1991 itu. Berbagai godaan dari lelaki hidung belang selalu saja hadir. Tapi, Gia mengaku bukan perempuan murahan yang bisa dengan mudah digoda.

“Orang-orang mungkin berpikir aku bisa dibooking untuk urusan seks atau apalah, dengan profesi yang aku jalani itu. Tapi aku pastikan kalau aku tidak seperti itu. Aku benar-benar jalanin itu dengan profesional.”

Meskipun tidak dipungkiri, label menjadi nude disc jockey membuatnya banyak mendapat tawaran dari berbagai klab malam di dalam dan luar negeri. Namun, Gia memastikan bahwa ia tetap mengutaman skill-nya sebagai disc jockey profesional.

“Tentu yang utama adalah skill. Tanpa itu (skill), nothing. Makanya sekarang, saya kecewa banyak female Dj yang ikut-ikutan tampil nude, tapi minim skill. Apalagi, mereka mau dibayar murah hanya untuk jual nama saja. Ada yang hanya mau dibayar Rp 500 ribu saja asal dia bisa tampil. Yang seperti itu bisa merusak profesi para disc jockey lain,” kata Gia yang juga anggota Persatuan Disc Jockey Indonesia (PDJI).
loading...
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Terima Kasih

Pengikut