Sabtu, 16 Mei 2015

Kisah Para SPG Merangkap Pelacur

loading...
Pekerjaan sebagai perempuan penjaja (sales promotion girl/SPG) memang banyak dibutuhkan perusahaan untuk mempromosikan produk. Di banyak tempat, trik memperkenalkan sebuah produk dengan pendekatan menggunakan perempuan terbukti mampu meningkatkan pendapatan, minimal produk yang dijual dikenal masyarakat.


Biasanya perusahaan memiliki standar tertentu dalam perekrutan SPG. Selain faktor wajah cantik dan tubuh molek, cara menyakinkan pelanggan mau membeli produk yang ditawarkan juga syarat lain yang diinginkan perusahaan. Sedangkan bagi si perempuan, profesi SPG bisa menambah pertemanan atau relasi. Mereka tentunya setiap hari bertemu dengan berbagai tipe orang, entah itu kaya, baik hati, judes, bahkan nakal.

Nah bagi beberapa SPG, keuntungan pertemanan ini bisa menjadi peluang baru untuk mendapatkan uang tambahan. Mulai dari tawaran makan malam, sekadar kopi darat hingga berujung pada urusan ranjang. Kalau sudah begini, biasanya tarif yang dipatok pun beragam. Mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Di antara mereka ada yang memilih bekerja secara mandiri. Mereka menjual diri dengan menggunakan fasilitas media sosial dikelola perorangan. Lainnya ada yang bekerja sama dengan mucikari buat mendapatkan pelanggan.

Berikut cerita para SPG yang nyambi jadi PSK:

1. Sekali Kencan Bertarif Rp 500.000 
PT (19), wanita yang berprofesi sebagai SPG produk elektronik di wilayah Mataram, kerja sambilan menjadi pelacur. Hal itu dilakukan lantaran tidak tahan dengan kemiskinan. Kemudian, untuk tarif pesanan yang ditawarkan kepada pelanggannya berkisar Rp 500 ribu.

2. Bisa Di Booking Seharian
Cerita miring mengenai para SPG sudah bukan rahasia umum. Profesi sebagai SPG kerap dikaitkan dengan hal negatif. Namun, jumlah SPG plus-plus itu jauh lebih sedikit dibanding mereka yang mengedepankan profesionalisme menjadi SPG.

Alasan klasik para SPG plus-plus itu sudah bisa ditebak ingin mendapatkan penghasilan lebih. Nilai jual para SPG plus-plus tergolong fantastis. Anda yang berkantong tipis jangan berharap bisa mendapat service dari mereka. Tarif short time bisa Rp 3,5 juta sampai Rp 5 juta.


3. SPG Usia 16 Tahun Nyambi Jadi PSK
Kepada kedua orangtuanya, SN (16) memilih bekerja sebagai SPG untuk sebuah produk di Jakarta. Tetapi SN ternyata jadi pekerja seks di Apartemen Kalibata City.

"Orangtua dari 'angel' SN (16) mengaku bahwa tahu anaknya memang tengah hamil. Namun dia tidak tahu apabila anaknya itu jadi pekerja seks. Jaringan pelacur di Apartemen Kalibata City ini terhubung melalui internet. Mereka menggunakan sandi 'angel'.
loading...
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Terima Kasih

Pengikut